24Permainan Tradisional Khas Sumatera Utara 1. Batu Marsiada sumber : tradisional dari provinsi Sumatera Utara yang dapat dijumpai di 2. Ciboni-ciboni Ciboni-ciboni merupakan salah satu permainan asli tradisionil dari Pakpak, Kabupaten Dairi, Sumut. 3.- Permainan tradisional merupakan permainan yang dikenal sejak dahulu kala dan memiliki unsur budaya yang tinggi. Jenis permainan ini biasanya dimainkan oleh banyak anggota, kerena sifat permainan mendahulukan kegembiraan, kebersamaan, dan interaksi antar permainan tradisional tidak saja mengerti teknik permainannya, namun ikut menjaga agar permainan tradisional tidak hilang ditelan zaman. Berikut ini daftar permainan tradisional dari 37 provinsi di Indonesia. Daftar Permainan Tradisioanl dari 37 Provinsi di Indonesia 1. Permainan tradisional dari Provinsi Aceh Tarek situek massal, geunteut engrang, ingke engklek, galah hadang, serta tarek talo tarik tambang 2. Permainan tradisional dari Provinsi Sumatera Utara Zondag maandag serta margala. 3. Permainan tradisional dari Provinsi Sumatera Barat Cak bur galah panjang, bakiak, tengkak-tengkak, sepak tekong, badia batuang, serta mancik-mancik. 4. Permainan tradisional dari Provinsi Riau Gasing, serta kelereng batu. 5. Permainan tradisional dari Provinsi Kepulauan Riau Lulu cina buta, goli, serta canang. 6. Permainan tradisional dari Provinsi Bengkulu Ingkau, sepak raga, kucing-kucing atau bekel, congkak atau congklak, cabur, lompek kodok lompat katak, kucing rabun, serta setegur-sayak. 7. Permainan tradisional dari Provinsi Jambi Tejek-tejekan, bedil bambu, taji, kerang, serta umban tali. 8. Permainan tradisional dari Provinsi Lampung Sundung khulah, yeye, jemamok, kethekan, kucing buta, main lidi, bledukan, lempar selop, ngakuk wai, serta sasego'an. Baca juga Sejarah dan Asal Permainan Congklak, Aturan, serta Cara Bermain 9. Permainan tradisional dari Provinsi Sumatera Selatan Main siamang, cing keluing, gotri ala gotri, damri, bintang beralih, serta babi-babian. 10. Permainan tradisional dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sembilun, asak-asak, cak ingkling, gasing, pangkak igik karet, serta sembunyi gong. 11. Permainan tradisional dari Provinsi Banten Aroan balang serta gatrik 12. Permainan tradisional dari Provinsi DKI Jakarta Wak wak kung, tok kadal, gala asin, tuk-tuk geni, petak umpet, karet putar, karet putar, gundu, balap karung, hompimpa, serta gangsing. 13. Permainan tradisional dari Provinsi Jawa Barat Cingciripit, oray-orayan, boy-boyan, galah asin, gatrik, bebentengan, anyang-anyangan, congklak, hahayaman, serta ucing-ucingan. 14. Permainan tradisional dari Provinsi Jawa Tengah Jangkungan, engklek, dakon, gobak sodor, neker, benthik, enggrang, delikan, bekel, layangan, cublak-cublak suweng, lompat tali, serta gangsing. 15. Permainan tradisional dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Bekel, adu kemiri, benthik, dakon, egrang, gasing, layang-layang, nini thowong, serta watu gatheng. 16. Permainan tradisional dari Provinsi Jawa Timur Congklak, dakon, gobak sodor, layang-layang, lompat tali, gundu, bola bekel, serta gasing. Baca juga Gatrik, Permainan Tradisional Alat, Aturan, Cara, dan Manfaat 17. Permainan tradisional dari Provinsi Bali Mengkeb-engkeban, congklak, nyen durine, serta ngengkebang batu. 18. Permainan tradisional dari Provinsi Nusa Tenggara Barat Belompongan, panji, berau, bale-balean, kideng, serta begatrik. 19. Permainan tradisional dari Provinsi Nusa Tenggara Timur Rangku alu 20. Permainan tradisional dari Provinsi Kalimantan Barat Jajak sisir, luncur-luncuran, telok penyok, serta sepak beleg. 21. Permainan tradisional dari Provinsi Kalimantan Tengah Bagasing, serta bekel. 22. Permainan tradisional dari Provinsi Kalimantan Selatan Badaku, balogo, bacit, bagimpar, serta badurit. 23. Permainan tradisional dari Provinsi Kalimantan Timur Asinan naga, paku lele, begasing, engrang, main kelereng, telepon kaleng, sentokan, meriam bambu, cina boy, ular naga, serta sentokan. 24. Permainan tradisional dari Provinsi Kalimantan Utara Cekang 25. Permainan tradisional dari Provinsi Gorontalo Ponti, awuta, serta tengge-tengge 26. Permainan tradisional dari Provinsi Sulawesi Barat Mogasing, kalacang, moressu, jekka, mobang-bang, motaru, mosendal, tenteng, layang-layang, serta biho. 27. Permainan tradisional dari Provinsi Sulawesi Utara Ceklen, tumbu-tumbu blanga, baka-baka sembunyi, cenge-cenge, dodorobe, lompat tali, slepdur, serta tali koko. 28. Permainan tradisional dari Provinsi Sulawesi Tengah Nobangan 29. Permainan tradisional dari Provinsi Sulawsi Tenggara Enggo sembunyi petak umpet, serta kengkeng engklek. 30. Permainan tradisional dari Provinsi Sulawesi SelatanDende Baca juga Permainan Gobak Sodor Asal-usul, Cara Bermain, dan Manfaat 31. Permainan tradisional dari Provinsi Maluku Enggo lari petak umpet, enggrang batok lari tempurung serta hela rotan tarik rotan. 32. Permainan tradisional dari Provinsi Maluku Utara Patah kaleng serta cenge-cenge. 33. Permainan tradisional dari Provinsi Papua Kayu malele 34. Permainan tradisional dari Provinsi Papua Barat Korkouria 35. Permainan tradisional dari Provinsi Papua Pegunungan Permainan sege serta pikon 36. Permainan tradisional dari Provinsi Papua Selatan Kweritop 37. Permainan tradisional dari Provinsi Papua Tengah Walinoniwei Sumber dan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
GambarPermainan Tradisional Kartun - Sekilas Tentang Pudarnya Permainan Tradisional Anak Portal Berita Lifestyle Medan Sumatera Utara Juni 29, 2022 Alat ini dikenal dengan nama raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.- Tari Tortor merupakan salah satu tarian tradisional khas suku Batak yang berasal dari daerah Sumatera Utara, Indonesia. Tarian ini memiliki nilai historis, keagamaan, dan sosial yang tinggi, dan menjadi salah satu simbol identitas budaya suku Batak. Dalam kebudayaan orang Batak, Tari Tortor dipentaskan dalam berbagai acara adat dan keagamaan, seperti pernikahan, upacara kematian, dan perayaan hari raya keagamaan. Tarian ini menjadi simbol penghormatan dan rasa syukur kepada leluhur yang dipercayai oleh suku Batak. Selain itu, Tari Tortor juga menjadi media dalam menjalin hubungan sosial antar anggota masyarakat Batak. Baca juga 10 Tarian Tradisional Indonesia yang Paling Terkenal Tarian ini membutuhkan kerjasama yang baik antar penari dalam menampilkan gerakan dan memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat suku Batak. Tari Tortor juga menunjukkan nilai-nilai keberanian, kekuatan, dan keadilan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Batak. Hal ini terlihat dari penggunaan atribut seperti keris, perisai, dan busur panah dalam tarian dalam kebudayaan orang Batak, Tari Tortor menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari identitas budaya suku Batak. Tarian ini memperkaya dan memperkuat keberagaman budaya di Indonesia, serta menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi Tortor dilakukan oleh beberapa penari yang mengenakan pakaian adat Batak dan diiringi oleh musik tradisional Batak yang terdiri dari gondang, taganing, hata-hata, dan alat musik tradisional lainnya. Gerakan tarian ini biasanya diawali dengan gerakan lambat, kemudian semakin meningkat menjadi gerakan yang lebih cepat dan Tor-Tor memiliki makna dan simbolisme yang dalam. Tarian ini dipercaya sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur dan roh yang diyakini oleh suku itu, Tari Tortor juga menceritakan tentang mitos dan legenda suku Batak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti pertanian, perburuan, dan kehidupan Tortor merupakan salah satu tarian tradisional yang memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri bagi suku Batak di Sumatera Utara. Berikut ini adalah beberapa keistimewaan dari Tari Tor-Tor1. Makna dan simbolisme yang dalamTari Tor-Tor, tarian tradisional suku Batak. Z Creators/Sriwahyuni KunaTari Tortor memiliki makna dan simbolisme yang dalam, menggambarkan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur dan roh yang dipercayai oleh suku Batak, serta menceritakan tentang mitos dan legenda suku Memiliki musik tradisional yang khasTari Tor-Tor, tarian tradisional suku Batak. Z Creators/Sriwahyuni KunaTari Tortor diiringi oleh musik tradisional Batak yang khas, seperti gondang, taganing, hata-hata, dan alat musik tradisional juga 5 Tarian Tradisional Khas Banyuwangi Jawa Timur3. Dilakukan dalam kelompokTari Tor-Tor, tarian tradisional suku Batak. Z Creators/Sriwahyuni KunaTari Tortor dilakukan oleh beberapa penari yang berjumlah genap dan membutuhkan kerjasama yang baik dalam menari, sehingga memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat suku Menggunakan pakaian adat yang indahTari Tor-Tor, tarian tradisional suku Batak. Z Creators/Sriwahyuni KunaPara penari Tari Tortor menggunakan pakaian adat Batak yang indah dan penuh warna, yang terbuat dari kain ulos dan hiasan emas atau Melibatkan peran khususTari Tortor, tarian tradisional suku Batak. Z Creators/Sriwahyuni KunaTari Tortor melibatkan peran khusus dari seorang pemimpin tari yang disebut "Dalihan Natolu", yang mewakili tiga generasi suku Batak dan memainkan peran penting dalam tarian Dapat menghibur dan menginspirasiTari Tor-Tor, tarian tradisional suku Batak. Z Creators/Sriwahyuni KunaTari Tortor dapat menjadi sarana hiburan dan inspirasi bagi masyarakat suku Batak, serta memperkenalkan kebudayaan suku Batak kepada masyarakat Menarik Lainnya Resep Camilan Cimol Kering Gurih Pedas Full MSG, Rasanya Pasti Nagih! 4 Keunggulan All New Daihatsu Ayla Desain Modern dan Stylish, Performa Prima Fakta Soal Kapal Queen Mary, Lokasi Paling Berhantu di Amerika Serikat Perla Tijerina, Wanita yang Nekat Tinggal di Puncak Gunung Berapi demi Pecahkan Rekor 5 Cara Bikin Ketiak Mulus, Wangi dan Gak Gampang BasahKonten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini .Z Creators Sejumlahanak-anak mengikuti lomba 'engrang' batok kelapa di Medan, Sumatera Utara, Minggu (23/7). Dalam memperingati Hari Anak Nasional 2017, Yayasan Fajar Sumatra Utara Sumut adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Utara Pulau Sumatra. Provinsi yang beribu kota di kota Medan ini memiliki luas wilayah km². Sumatra Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Maka wajar apabila Propinsi ini memiliki banyak permainan tradisional. Berikut ini kami sajikan beberapa permainan tradisional daerah dari provinsi Sumatera Utara dari berbagai suku yang ada di sana beserta cara IsiPermainan tradisional dari provinsi Sumatera Utara yang dapat dijumpai di Batak Toba, Kab. Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Permainan ini juga sering dijumpai di Butar – dari permainan marsiada adalah permainan lempar-tangkap batu kecil tanpa menyentuh batu lain. Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan, saat bermaian diantara mereka harus mempunyai batu kecil pilihan sebagai taruhan dalam game dimainkan, permainan marsiada ini harus mempunyai minimal 10 batu kecil pilihan per orang, dan dimainkan secara perorangan maupun grup. Anak-anak di daerah Butar – Siborongborong menyebut permainan marsiada ini dengan nama Marengka, yang dimainkan di lantai semen ataupun lantai tanah. Di sebagian daerah mereka sebut Marbatu, Marpingke. sumber merupakan salah satu permainan asli tradisionil dari Pakpak, Kabupaten Dairi, Sumut. 3. CongklakCongklak adalah suatu permainan tradisional yang ada di seluruh Indonesia dengan nama yang berbeda-beda. Beberapa nama Congklak di beberapa daerah Jawa congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Sumatra yang berkebudayaan Melayu congkak. Lampung dentuman lamban. Sulawesi Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Sumatera Utara Congklak dimainkan di beberapa daerah di antaranya Batak Toba, Kab. Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 14 x 7 buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang bermain - Pada awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji Hambek adalah permainan 3 lawan 3, dengan membuat semacam garis-garis menyerupai kotak di tanah. Permainan gala hambek/engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya. Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi Gundala-gundalaPermainan Gundala-gundala menjadi permainan tradisional di daerah Karo, Langkat, dan Deli Serdang. Dalam prakteknya, permainan Gundala-gundala dimainkan dengan menggunakan sering juga disebut manuk sigurda-gurdi merupakan permainan rakyat asli asal Karo, yang berbentuk lakon seperti sebuah seni pertunjukan drama dan tari. Permainan ini dimainan oleh beberapa orang yang memerankan beberapa tokoh, diantaranya sebagai sibayak raja, gelar bangsawan Karo, kemberahen permainsuri, putri raja, puanglima panglima, para kesatria prajurit, juak-juak pelayan dan dayang-dayang, hewan khususnya kerbau, petani, dan yang terpenting adalah pemeran manuk sigurda-gurdi serta peran pembantu ini sering bermain ini di halaman rumah, di ladang, ataupun di perkebunan. Kostum yang dikenakan dibuat sendiri, topeng dan pedang-nya dibuat dari pelepah pisang, mahkota raja dan pakaiannya dibuat dari daun kopi, daun kemiri, ataupun daun kelapa sawit. Sedangkan gendang musiknya dari bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh kaleng, bambu, dan tempurung gundala-gundala ini diadopsi dari salah satu seni tari topeng pada masyarakat Karo. Selain sebagai seni pertunjukan, gundala-gundala ini juga merupakan sebuah tradisi ndilo udan memanggil hujan jika terjadi kemarau panjang. Di beberapa wilayah Karo tarian ini dikenal dengan tembut-tembut Seberaya karena berasal dari desa Seberaya. Sumber Iye atau yang biasa disebut Ye Ye adalah permainan tradisional yang berasal dari Sumatra Utara. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan gelang karet yang disambung-sambung menjadi panjang. Permainan ini dimulai dengan 2 orang penjaga yang memegang ujung-ujung karet dan diputarkan secara bersamaan. Lalu, seorang pemain harus melompati gelang karet yang diputar oleh 2 orang penjaga itu. Permainan ini bergantian jika seorang pemain gagal melompati karet yang diputar oleh 2 orang penjaga. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, tapi tidak jarang ada anak laki-laki yang ikut bermain menantang kehebatan para perempuan dalam permainan tradisional ini. Sumber JilengkatJilengkat merupakan permainan Tradisional yang sering dimainkan oleh Etnis Simalungun, Kota Pematang Siantar. 8. KalerengPermainan rakyat markadot ini memiliki beragam nama di indonesia serta memiliki varian yang begitu banyak. Ada yang menamainya marpungkul, marpansang dan marguli. Di daerah Kecamatan Pintu Pohan Meranti ini memiliki nama markadot. Dulunya permainan ini di mainkan anak-anak dengan memakai kemiri "gambiri" sebelum mengenal kelereng. Namun, seiring perkembangan zaman permainan dengan memakai kemiri ini bergeser dan kemudian permainan ini dimainkan anak-anak dengan memakai kelereng sebagai objek atau alat dalam ini cukup umum di Indonesia. Namun ada yang unik di Sibolga, karena cara memainkannya adalah dengan melentingkan kelereng ke sasaran yang hanya pakai satu Margalahsumber atau Margala merupakan salah satu jenis permainan anak yang dilakukan oleh anak-anak Suku Batak di daerah Kawasan Danau Toba. Bagi masyarakat Batak, permainan ini juga dikategorikan sebagai salah satu jenis olahraga tradisonal yang hingga kini masih dilestarikan ini mengandalkan kerjasama tim, mengandalkan kecepatan kaki dan pikiran untuk mengatur strategi mengalahkan lawan. Ada sebagian daerah Toba provinsi Sumatera Utara menamakannya Marcabor. Mirip dengan permainan galasin, atau disebut juga galah asin atau gobak sodor di beberapa daerah margala menuntut kegesitan setiap para pemainnya. Pasalnya permainan ini apabila tersentuh oleh lawan main maka ia langsung kalah. Selain itu dituntut pula kekompakan antara pemainnya karena saat permainan dilangsungkan biasanya tidak terjadinya komunikasi. Permainan ini terdiri dari dua kelompok, setiap kelompok yang menjaga ibarat membaca arah gerak par a lawannya, layaknya orang menghitung strategi dan peluang yang ingin diciptakan, maka seperti itulah hakikat permainan ini bermodalkan dengan menggambar dan menggaris bentuk permainan di atas tanah atau lapangan yang telah tersedia. Bentuknya terdiri dari tiga garis horizontal dan tiga garis vertikal yang membentuk empat kotak, dan kotak itulah yang dijadikan arena bermain pada mulanya tiga orang lawan berkesempatan untuk menjaga di tiga titik terdepan dan ada seseorang lagi yang berkesempatan menjaga di tengah garis vertikal. Dan kemudian yang menjadi pihak lawan akan berusaha memasuki arena yang telah dijaga tadi. Lawan akan berusaha masuk dengan cara jangan sampai badan mereka tersentuh oleh pihak yang menjaga, apabila salah seorang pihak lawan yang masuk badannya tersenggol oleh tim yang menjaganya maka berarti lawan tersebut kalah dan permainan digantikan oleh pihak yang bertugas menjaga. Namun jika lawan lolos maka akan mendapat tambahan nilai dan posisinya akan kembali ke tempat semula untuk memainkan permainan untuk yang kedua. sumber Budaya indonesiaMarjalengkat adalah permainan dengan dua tongkat yang masing-masing diberi bilah sebagai alas kaki. Permainan ini sering dilakukan sebagai ajang adu ketangkasan untuk meningkatkan kemampuan berlari. Di tanah Batak, tongkat tersebut umumnya terbuat dari batang bambu. Marjalengkat juga dapat dijumpai diberbagai daerah Indonesia dengan nama berbeda. Seperti di Bengkulu disebut ingkau yang berarti sepatu bambu. Sumatera Barat dinamakan tengkak- tengkak. Lampung disebut egrang yang berarti terompah pancung terbuat dari pohon bambu bulat panjang dan di Jawa Tengah dikatakan jangkungan/egrang yang diambil dari nama burung berkaki raga marjalengkat ini sering dilakukan pada waktu tempo dulu sebagai ajang adu ketangkasan yang berdaya guna untuk meningkatkan kemampuan berlari dengan memakai alat bantu dua tongkat. Biasanya tongkat tersebut terbuat dari batang pohon bambu. Dan jenis olah raga ini dilakukan pada siang hari. Keseimbangan tubuh sangat diperlukan. Sebab pada marjalengkat ini kedua kaki tidak boleh menginjak tanah. Bagian tubuh hanya dipikul alat bantu dua buah tongkat dan harus bisa berlari melintasi badan jalan dan bahkan sering dilakukan melintasi MarkatapelKatapel di Indonesia sering disebut dengan pelinteng atau blandring. Katapel banyak digunakan untuk berburu hewan kecil seperti burung kecil atau capung, atau sekadar untuk bermain perang-perangan dengan teman sebaya di waktu masih anak-anak. Katapel di Indonesia terdiri dari bahan kayu dan karet, karet yang digunakan biasanya berasal dari ban kendaraan bekas, sedangkan peluru yang digunakan biasanya batu kecil, atau karet gelang yang dibentuk bulat-bulat sehingga tidak melukai orang Sumatera Utara, Markatapel menjadi salah satu permainan tradisional yang dapat dijumpai di daerah Simalungun, Kota Pematang atau berenag, merupakan salah satu olahraga permainan tradisional dari Sumatera Utara. Marlange masih bisa dijumpai oleh Batak Toba, Etnis Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli MarsiayakMarsiayak merupakan permainan tradisional yang masih dapat dijumpai di Padangsidimpuan, Mandailing Natal dan Padang Lawas. Terdapat 6 jenis Marsiayak yaitu Marsiayak Jongkok, Marsiayak Jabut, Marturnguk-nguk, Marsiayak Patung, dan Marsiayak simin. Berikut ini kami jelaskan cara bermainnya seperti dikutip dari Jongkok - Hampir sama dengan marsembar yang mengandalkan kecepatan dan kecerdikan, dengan 1 pangayak, permainan ini mewajibkan untuk lari di sekitar tempat yang sudah di beri batas. Lalu pengayak harus menangkap kita dengan hitungan 1-10. Saat pangayak mencoba untuk menangkap kita, maka kita harus jongkok dan tidak bisa berlari lagi. Kalau kita ingin menyelamatkan teman kita agar bisa berlari lagi, kita yang belum jongkok harus memegang kepala teman Jabut - Jabut dalam bahasa Indonesia berarti sabut kelapa. Jabut disusun sampai membentuk gunung, semakin tinggi maka akan semakin seru. Tim Pangayak bertugas untuk menangkap tim lawan dan menyusun kembali sabut yang sudah ditendang oleh tim - Dibutuhkan kain yang bisa untuk menutupi seluruh bagian tubuh untuk memulai permainan ini. Kain yang biasa dipakai adalah selimut untuk menutupi seluruh bagian tubuh peserta. Satu orang bertugas untuk menebak salah seorang diantara beberapa orang yang berada dibalik selimut. Jika benar, maka yang tertangkap akan bertugas sebagai Patung - Hampir sama dengan permainan marsiayak jongkok, perbedaanya adalah jika dalam marsiayak jongkok kita harus jongkok ketika disentuh oleh pangayak, dalam permainan marsiayak patung kita harus diam seperti patung ketika disentuh oleh pangayak. Jika tidak, maka kita akan jadi simin - Simin diambil dari kata bahasa Indonesia, semen. Semen disini maksudnya adalah lantai yang telah disemen alias tidak beralaskan tanah. Nah, aturan permainan ini adalah pengayak hanya bisa menangkap kita yang berada di lantai yang beralaskan tanah. JIka kita berada di lantai yang beralaskan semen, maka kita akan Ulu - Dalam permainan ini dibutuhkan keahlian berenang untuk setiap peserta, karena ini adalah permainan yang hanya bisa dilakukan di sungai atau kolam. Nah, Pengayak disini hanya 1 orang. Ketika pengayak menyebutkan kata “Sabur”, maka kita harus melompat ke dalam sungai. Pengayak bertugas untuk menangkap kepala ulu kita. Kita harus menyelam selama mungkin untuk menghindar dari kejaran pangayak. Jika kepala kita tertangkap oleh pangayak, maka kita akan menjadi merupakan permainan tradisional di Mandailing Natal dan Padang MarsitekkaMarsitekka Jawa=Engklek’, Riau=Setatak, Jambi=Tejek-tejekan Merupakan permainan tradisional Batak Toba, Kab. Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Permainan anak anak ini sangat di gemari untuk dimainkan di sekolahan dan di depan rumah rumah masyarkat batak. Permainan ini biasanya dilakukan perorangan dan berkelompok. Caranya dengan membuat beberapa kotak persegi empat yang digariskan di tanah dengan pakai kayu atau dari kapur putih untuk berlantai semen. Dalam permainan yang dimainkan oleh 2 orang ini, terdapat tambahan alat seperti batu yang dilemparkan ke salah satu kotak. Ketika permainan dimulai, pemain melompat ke dalam kotak tersebut, dengan aturan kaki peserta tidak boleh mengenai tepi garis kotak tersebut dan melangkahi "batu" yang disebut "umpan" yang musti di ambil si peserta pada saat memutar dari ujung kotak. Di daerah Mandailing Natal dan Padang Lawas Piccek Baju dikenal dengan nama Zondaag jawa pletok, bebeletokan merupakan permainan tradisional Batak Toba, Kab. Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Permainan ini menggunakan bahan bambu sebagai sebagai alat permainannya untuk dijadikan senapan. Sebilah bambu kecil kira-kira berukuran 30 CM dibuat sebagai larasnya. Sementara bambu lainnya diraut untuk dibentuk seperti sumpit, kemudian dipasangkan pada bilah bambu lainnya yang berukuran lebih pendek, bagian inilah yang digunakan sebagai penyodok. Pelurunya terbuat dari biji atau buah pohon atau dari gulungan kertas basah yang dipadatkan menjadi bulatan memainkannya, kertas di basahi air peluru pertama, lalu di dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok. Kemudian dimasukkan peluru kedua sebagai pendorong peluru letusan dari laras senapan ini juga tak kalah dengan senjata mainan yang banyak dijual di toko-toko mainan anak. Bahkan, suaranya tidak membuat bising dan tidak mengejutkan siapa saja yang MerlangeMerlange / Marlange berenang jarak jauh merupakan permainan tradisional dari Etnis Pakpak. Permainan marlange berenang’ atau tergolong juga ke dalam olahraga sangat popular sampai saat ini. Dulunya marlange berenang’ sangat digemari anak-anak bahkan orang dewasa, jika ada danau atau sungai dekat dengan perkampungan maka anak-anak sering kali bermain-main sambil yang biasa dijadikan anak-anak untuk marlange berenang’ adalah sungai yang jernih, tidak deras, dan tidak dalam biologis. Marlange berenang’ sampai saat ini masih ditemukan dimana-mana bahkan dipertandingkan di kota-kota / Marmoncak / Marponcak / Mossak adalah seni beladiri atau Pencak Silat khas Sumatera Utara yang masih bisa dijumpai di Pakpak, Kabupaten Dairi, sementara di Karo dinamai ndikar. Baik mossak dan ndikar dalam terminologi seni bela diri Indonesia masuk kategori seni bela diri, mossak tidak sekadar keterampilan bertarung. Mossak juga mengajarkan keterampilan yang sifatnya kebatinan. Juga pengetahuan akan obat-obatan. Kompleksitas “ilmu” yang diajarkan dalam mossak itu membuat tak semua orang mampu dan berhak belajar dasar mossak diawali dengan kuda-kuda, di mana seseorang berposisi setengah jongkok dan kedua kaki kakinya diangkat bergantian dengan mengikuti titik berat tubuh. Kemudian tangannya digosokkan ke punggung sebagai persiapan untuk menyerang, menangkis maupun yang menjadi ciri khas mossak. Kuda-kudanya lebih lebar dan rendah. Kedua kaki diangkat saling bergantian mengikuti berat tubuh. Sumber Medan Bisnis daily19. Pat ni GajahPat ni Gajah merupakan permainan tradisional yang banyak dimainkan di Batak Toba, Kab. Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Permainan ini dibuat dari bahan utama batok kelapa, dalam Bahasa Batak, Pat’ memiliki arti kaki’. Jadi, Pat Ni Gajah’ dapat diartikan kaki seperti gajah’ dalam Bahasa Indonesia. Di Jawa permainan ini dikenal dengan nama Jejangkungan’ dan masyarakat Bugis mengenalnya dengan namaMajjeka’.Pembuatan alat untuk permainan ini cukup mudah. Bahan yang diperlukan hanya batok kelapa tua kering yang sudah dibelah dua dan seutas tali sepanjang 1,5-2 meter. Langkah pertama, buatlah lubang di tengah tiap-tiap tempurung kelapa. Lalu, hubungkan tempurung kelapa dengan tali. Untuk penggunaannya, jepitkan tali di sela jari jempol dan telunjuk kaki serta jadikan tempurug kelapa sebagai alas anak akan berlomba lari dengan menggunakan alat tersebut. Permainan ini menjadi sulit karena jalan di daerah perkampungan Batak belum rata dan terdapat banyak pasir, terutama daerah pinggiran Danau Toba. Dalam perlombaan tersebut, akan ada beberapa anak yang terjatuh dan talinya Piring atau Gebokan Jawa Barat=Boy-boyan, Bebencaran, Bancakan ; di daerah Pati dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Piring merupakan permainan tradisional yang menggunakan bebatuan dan bola sebagai alat permainannya. Permainan tradisional ini bisa disaksikan di Pakpak, Kabupaten Dairi. Permainan tradisional ini mampu menambah kelincahan gerak tubuh, daya tahan tubuh, kerjasama team, kontrol emosi, kesehatan tubuh dan memacu daya yang digunakan dalam permainan pecah piring sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bola yang dibuat dari kertas dengan batu kecil dibagian dalamnya, selain itu diperlukan batu-batu permukaannya datar agar bisa disusun Bermaian - Jumlah keseluruhan peserta harus genap agar dapat dibagi rata ke dalam dua kelompok. Sebelum bermain jumlah batu biasanya disesuaikan dengan kesepakatan di kedua orang pemimpin kelompok dipilih berdasarkan kemampuannya yang dianggap hebat bermain pecah-pecah piring. Kedua pemimpin inilah yang akan memilih anggota permainnya unik, kedua kelompok terlebih dahulu menyusun keseluruhan batu yang berada di dalam sebuah persegi sebagai tempat batu-batu akan disusun, sementara kotak tersebut bisa dibuat dengan menggunakan kapur dilanjutkan dengan penentuan kelompok mana yang akan bermain sebagai penyerang njahat dan yang diserang burju.Kelompok burju melemparkan bola hingga batu-batu yang disusun tadi kembali berantakan. Dan tugasnya adalah kembali menyusun batu-batu seperti sediakala seraya menghindari tubuh terkena lemparan bola dari kelompok njahat bertugas untuk menjaga batu-batu agar tidak selesai disusun kembali oleh kelompok burju. Kelompok njahat juga bertugas untuk menyerang kelompok burju dengan cara melemparkan bola sehingga mengenai kelompok semua kelompok burju terkena lemparan bola sebelum keseluruhan batu-batu tersusun, maka permainan usai dan kelompok njahat menjadi pemenang. Sebaliknya bila semua batu tersusun oleh kelompok burju maka mereka yang menjadi setiap permainan selalu ada peraturan agar ketika permainan tersebut berlangsung kedua tim bisa bermain dengan sportif, dalam permainan pecah piring peraturan bisa ditentukan dengan mematuhi peraturan tetap dan Piccek BajuPiccek Baju merupakan Sumatera utara yang dimainkan secara perorangan. Pertama-tama dibuatlah garis kotak di tanah menyerupai model pakaian. Kemudian pemain meloncat-loncat dengan satu kaki. Untuk mengambil piccek pun dilarang pakai anggota tubuh lain selain telapak tangan tidak boleh bertumpu ke lengan. Umumnya permainan ini dimainkan oleh perempuan, tapi banyak juga laki-laki yang berminat untuk baju adalah permainan tradisional yang populer di Indonesia, khususnya dimasyarakat pedesaan. Permainan ini dapat ditemukan diberbagai wilayah di Indonesia baik di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Disetiap wilayahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Di jawa permainan ini disebut Engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak dugaan bahwa permainan ini berasal dari “Zondag – Maandag” yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial. Walaupun dugaan tersebut adalah pendapat Bermain - Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya ditanah. Untuk dapat bermain setiap anak harus berbekal batu yang biasanya berupa pecahan ini ditempatkan disalah satu petak yang tergambar ditanah dengan cara dilempar. Petak yang ada batunya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat kepetak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu berhak memilih sebuah petak dijadikan sawah mereka, yang artinya dipetak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama yang memiliki kotak yang paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan - Melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya dan Mengembangkan kecerdasan logika anak. Di daerah Mandailing Natal dan Padang Lawas Piccek Baju dikenal dengan nama Zondaag TaratintinSumber Sekolah Alam BogorTaratintin atau umumnya disebut Petak umpet adalah permainan hitung sembunyi yang dimainkan dengan banyak orang yang banyak dimainkan di daerah sibolga. Seorang "terhukum" diposisikan untuk menghitung dari 10-100 dengan kelipatan 10 sambil tutup mata dan kepala bersandar ke pohon atau kalau tidak ada pake dinding rumah lalu peserta lain akan Lele Jawa Barat=Gatrik, Jawa Tengah=Patok Lele/Patil Lele, Daeerah lain=Benthik / Bentik merupakan permainan perorangan dengan alat bantu berupa 2 buah batangan kayu bulat kecil, yang satu pemukul seukuran 30cm dan umpannya seukuran 15cm. Lalu si umpan lele diletakkan di ujung lobang kecil memanjang posisinya menjungkit. Ujung umpan di tokok pakai pemukul sehingga melenting ke udara setelah terlebih dahulu membentur tanah. Ada beberapa variasi pukulan untuk mendapat nilai langkah 1, nilainya adalah 5. Kayu 15cm diletakkan melintang di cekungan tanah, pemain seperti mendongkrak harus melentingkan tongkat melewati garis yang ditentukan dengan tongkat yang lebih panjang lagi 30 cm. Jika tidak tertangkap lawan, maka akan berlanjut ke level berikutnya. Jika tertangkap lawan dengan kedua tangan, maka orang itu harus diganti dengan yang lain masih dengan tim level 2, individu akan berdiri di bagian garis dalam, dengan tangan kanan memegang kedua tongkat itu, harus berhasil memukul tongkat kecil semakin jauh. Jika gagal maka pemain harus diganti lagi dengan tim yang sama dari awal lagi. Jika tongkat berhasil dipukul dan tidak tertangkap, poinnya adalah 5. Namun jika lawan berhasil menangkap dengan tangan kanan, lawan mendapat tambahan poin 5, jika dengan tangan kiri poin 10, jika kaki kanan 15, kaki kiri 20. Jika lawan tidak dapat menangkap tongkat maka permainan akan menuju level Rimau LangkatRimau Langkat adalah salah satu jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki di daerah Langkat. Rimau dalam bahasa melayu berarrti harimau yang berusaha untuk menangkap musuhnya dalam hal manusia. permainan ini bisa dilakukan kapan pun pada tempat yang lapang misal pekarangan sekolah, pekarangan rumah, lapangan luas di tepi sungai dan dapat di tonton oleh khalayak umum. Peserta permainan ini adalah seluruhnya anak laki-laki. Untuk melaksanakan permainan diperlukan jumlah yang agak banyak mungkin sampai 15 orang. Para pelaku ini pada umunya berumur 10 sampai 14 Bermain - Dimulai dengan membentuk lingkaran oleh sebagian anak-anak sebagai pagar, satu anak ditengah pagar sebagai harimau dan satu anak di luar pagar sebagai musuh. Selanjutnya, harimau berusaha sekuat tenaga dengan berbagai taktik untuk menangkap mangsa yang berada di luar pagar. Anak-anak yang yang membentuk lingkaran berusaha dengan segala upaya dan kekuatan untuk menghalangi maksud harimau untuk keluar. Mangsa yang berada di luar pun berusaha melakukan taktik dan tipu daya untuk jauh dari harimau. Dengan waktu yang telah ditentukan, jika harimau dapat ke luar dari pagar dan menangkap mangsanya maka harimau dapat dinyatakan sebagai pemenang, dan jika harimau tidak dapat ke luar pagar atau dapat ke luar pagar namun tidak dapat mengkap mangsa karena masuk kembali ke dalam pagar maka harimau dinyatakan kalah. Bagi yang kalah akan mendapat hukuman yaitu dengan menggendong yang menang pada jarak yang telah ditentukan.
PermainanTradisional Sumatera Utara Dipostkan oleh : Nuri Cahyono pada Tuesday, May 24, 2011 sahabat, berikut ini adalah berbagai permainan tradisional yang berasal dari sumatera utara, sebenarnya ini baru sebagian kecil dari semua permainan tradisional yang ada di sumatera utara. karena keterbatasan sumber baru ini yang dapat saya
Sumatra Barat disingkat Sumbar adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra dengan Padang sebagai ibu ini Daftar Permainan Tradisional Khas Minangkabau Sumatera Barat yang kami himpun dari berbagai Isi 1. Badia Batuang Meriam BambuSekelompok anak-anak tengah bermain Badia-badia Batuang atau Meriam Bambu. Foto Batuang atau meriam bambu adalah salah satu permainan tradisional dari daerah Sumatera Selatan yang biasanya dimainkan saat bulan Ramadan oleh anak anak. Permainan ini dibuat dari bambu yang batuang terbuat dari sebatang bambu berdiameter luar sekitar 15 cm, ketebalan sekitar 1-1,5 cm dan memiliki panjang sekitar 4-5 buku bambu 1 buku bambu sekitar 30cm bagi bambu dewasa. Biasanya dipilih bambu yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu ini akan diberi minyak tanah dan sumbu. Bambu akan dilubangi ujungnya dan lubang kecil sebelum pangkalnya. Saat disulut, badia batuang akan menghasilkan dentuman yang saat ngabuburit atau waktu menunggu berbuka, permainan ini juga dimainkan sebagai media untuk membangunkan warga sahur. Bisa juga dipakai sebagai mainan setelah salat tarawih di ini biasa dimainkan di tempat-tempat yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk, seperti di lapangan, kebun, sawah, ladang, dan lain Bakiak terompah panjangLomba Bakiak Beregu. Foto panjang Terompah Panjang atau yang sering disebut terompa galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Permainan ini menggunakan sebuah alas kaki Sendal yang terbuat dari kayu berukuran panjang untuk dipakai oleh beberapa orang bakiak ini sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Permainan ini membutuhkan beberapa orang untuk membentuk satu grup yang akan bertanding dengan grup harus memakai bakiak dan berjalan selaras, berbarengan dari garis start hingga ke garis finish. Permainan ini bertujuan untuk membangun hubungan kerjasama dan kekompakan antar anggota di dalam tim agar dapat berjalan seirama. Umumnya,lomba bakiak beregu diadakan saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Cakbur Galah PanjangAnak anak Sekolah sedang bermain Cak Bur, Galasin atau Gobak sodor. Foto AktualPermainan Cak Bur, Galasin atau Gobak sodor merupakan permainan tradisional dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal umumnya hanya satu orang, maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Sumber Wikipedia4. CongklakCongklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadang kala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di beberapa daerah di Sumatra yang berkebudayaan Melayu, permainan ini dikenal dengan nama congkak. Di Lampung, permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban, sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan beberapa nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 14 x 7 buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak. sumber Wikipedia5. Gasiang GasingGasiang, Gasing atau juga disebut Gangsing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Di sumatera Barat juga terdapat beberapa jenis gasing yang terkenal, umumnya terbuat dari dari sumatera barat dimainkan di tanah keras dan padat di area bebas berukuran 9 x 9 meter berbentuk bulat/ lingkaran. Dimainkan oleh anak-anak, remaja dan orang tua secara berkelompok maupun pertandingan peserta mendaftarkan diri, mencabut nomor undian lotting, gasing yang keluar dari lingkaran dianggap batal. Bagai peserta yang belum siap dilanjutkan dengan peserta lain. Peserta yang tidak siap, akan dipanggil kemudian setelah peserta lain selesai Kuciang-kuciangPermainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Untuk memulai permainan, harus ada 6 buah biji congklak atau sejenis cangkang kerang atau biasa disebut “kuciang-kuciang” dan satu bola tenis. Pemain harus melempar bola ke atas dan ambil “kuciang-kuciang” tadi. sumber Kejaran Em / kejaran Koboy / kejaran em tingga surangNtah apa namanya di setiap daerah kamu, tapi yang pasti main kejaran ini siapa yang jadi pasti bakalan “kanai asek” aduhh, penulis gak tau bahasa Indonesia nya kanai asek, kena asap gak pas, terjemahin sendiri aja yaa, soalnya permainan ini kayak never ending game, yang pernah main ini dulu pasti bakalan ngerti perasaan never ending game dan kanai salah satu dari pembaca punya bekas luka di lutut atau siku nya akibat dari main kejaran ini kan? Sumber Info Sumbar8. Lompat TaliPermainan Lompat Tali adalah permainan tradisional yang berasal dari daerah Sumatra Barat. Permainan tradisional yang satu ini terbilang sangat sederhana. Hanya dengan seutas tali, anak-anak dapat tertawa bahagia dengan teman seusianya. Permainan Tali ini tidak membutuhkan biaya banyak untuk memainkannya. Biasanya dimainkan oleh anak ini dapat dilakukan ditempat yang memiliki ruang cukup luas, seperti di halaman rumah, halaman sekolah dan sebagainya. Peralatan yang dibutuhkan untuk permainan ini hanya membutuhkan seutas tali dengan ukuran panjang tali melihat dari berapa banyak pemain. Untuk ukuran normalnya dengan minimal 5 pemain dibutuhkan panjang tali kurang lebih 3 meter. Untuk tali yang digunakan bisa terbuat dari karet gelang yang disambung sampai memanjang. Jumlah pemain untuk memainkan permainan tali tidak ada batasan. Jumlah minimal pemain untuk permaian ini ada 3 pemain. Permainan ini dimainkan dengan cara memutar seutas tali yang dilakukan oleh dua anak di setiap ujung talinya. Pada saat tali diputar pemain secara bergiliran masuk dan melompat dalam putaran tali. Pemain dinyatakan kalah jika gagal melewati putaran tali. Pemain yang gagal melewati putaran tali maka harus bergantian dengan pemain yang bertugas menjadi pemutar Main gunduGundu adalah permainan Tradisional Sumatera Barat yang menggunakan media batu sebesar kepalan tangan, berbentuk pipih seperti piring. Batu yang pipih ini bertujuan agar gampang dilempar selayaknya kita bermain Disk ini dimainkan oleh 2 kelompok, yang satu bermain dan yang satunya lagi meletakkan gundu-nya secara berdiri di garis yang telah dibuat. Kemudian pemain akan melemparkan gundu-nya menuju garis dari jarak yang sudah ditentukan. Intinya, para pemain harus bisa menjatuhkan gundu lawan yang tengah berdiri tersebut, dan mengeluarkannya dari garis. Sumber Main kastiKasti Atau Kastik adalah salah satu jenis permainan tradisional beregu. Olah raga ini dilakukan oleh dua regu dengan menggunakan Bola dan tongkat sebagai pemukul bola untuk melakukan gerakan memukul dan menangkap bola. Ada dua regu yang bermain dalam setiap permainan, yaitu regu pemukul dan regu regu pemukul berupa tongkat umumnya terbuat dari kayu. Panjang tongkat pemukul adalah 60 cm. Bola kasti terbuat dari bahan karet yang di bagian dalamnya diisi dengan sabut kelapa atau bahan sejenis. Bila tidak ada bola kasti, bisa juga menggunakan bola tenis yang sedikit dilubangi. Hal itu agar bola sedikit kempes, sehingga bila dipukul tidak melambung terlalu bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan Main Lore / EngklekMain Lore/engklek sumber TwitterLore atau engklek adalah salah satu permainan anak nagari di Kenagarian Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Solok. Permainan itu disajikan dalam bentuk ukiran di atas tanah berupa gabungan beberapa buah persegi dengan menggunakan stonek. Stonek merupakan media yang terbuat dari kaca berbentuk datar dan pipih yang nantinya dilempar ke dalam persegi-persegi itu. Terkadang mereka mengunakan uang koin pecahan 100, 500, dan 1000 ini merupakan permainan musiman, yang mana permainan ini akan bertahan paling lama 2 bulan saja. Setelah itu permainan lore akan digantikan oleh permainan anak nagari yang lainnya, seperti permainan kelereng, main tikuak, main tali, dan masih banyak yang lainnya. Pesertanya terbagi atas dua kelompok, dengan ketentuan kelompok yang menang dalam suit akan bermain terlebih dahulu sampai stonek yang dilempar keluar dari kotak persegi. Sumber Mancik-mancik / Pak tekong / Cak Tum Petak umpetPermainan ini sudah sangat tua usianya, setua masyarakat pendukungnya, yang sangat erat hubungannya dengan kegiatan masyarakat bertani di sawah dan diladang. Untuk mengatasi bahaya tikus mancik dilakukanlah kegiatan berburu yang juga memamfaatkan bantuan anjing dan peralatan sederhana lainnya seperti parang. Tentu saja perburuan tersebut membuahkan hasil dan hasil panenpun meningkat. Untuk memperingati itu, terutama seusai musim panen maka para orang tua mengarahkan anak-anak mereka untuk melakukan permainan, yang disebut dengan main mancik-mancik. Lebih lanjut, terkait dengan sejarah permainan ini, maka berdasarkan penelusuran Amir dkk 1981 219, tidak diketahui kapan permainan ini ada di tengah masyarakat Minangkabau. Mancik dalam pengertian masyarakat Minangkabau Sumatera Barat adalah tikus dalam pengertian masyarakat luas di Indonesia, yaitu binatang penggerak, yang hidup dikolong-kolong rumah, di sawah dan ladang, amupun di semak-semak belukar. Kebiasaan mancik adalah mencari makan pada malam hari dan tidur pada siang harinya. Dalam mencari makan tersebut, mancik senantiasa mengganggu tanaman manusia, seperti padi, jagung dan sebuah permainan, maka mancik-mancik adalah permainan yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku, yaitu anak-anak yang berjumlah sekitar 10 sampai 15 orang berlari-lari dan bersembunyi seperti mancik di pojok-pojok rumah atau pada tempat-tempat yang memungkinkan mereka untuk bersembunyi. Sementara itu, seorang anak bertugas mencari teman-temannya yang lain, yang dilakukan secara bergiliran Secara sosial, meskipun permainan ini bersifat hiburan, namun mengajarkan untuk hidup bergotong royong dalam mengahadapi persoalan-persoalan yang tumbuh di tengah Patok lele/Tok lele, Gatrik, atau Tak KadalPermainan Patok Lele adalah permainan tradisional nusantara yang berasal dari Sumatra Barat. Permainan ini dimainkan untuk mengisi waktu senggang, atau dipertandingkan dalam memperingati HUT RI, lebaran, dan lain-lain. Sifat permainan ini edukatif, rekreatif, dan Patok Lele dimainkan oleh 2 kelompok yang anggotanya berjumlah sama. Dalam permainan ini, pemain menggunakan 2 potong kayu yang masing-masing berdiameter 3 cm yaitu sebuah kayu yang panjangnya 30 cm sebagai pemukul/induk sedangkan sebuah kayu lain yang panjangnya 15 cm sebagai anak patok Pijak bayang Injak BayanganPermainan yang satu ini permainan yang paling simpel dan tukang ngejar bayangan nya bakalan bau ini simple, suit menentukan yang jadi tukang kejar bayangan, yang lainnya lari berdiri di tempat teduh dan sekali-kali lari ke daerah panas buat ngasih kesempatan yang jaga ngejar bayangan nya supaya bisa ini permainan akibat terlalu berkreasi, kreasi buat menjebak tukang ngejar bayangan supaya panas-panasan dan yang lain asik di tempat RandaiRandai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut panggoreh, yang mana selain ikut serta bergerak dalam legaran ia juga memiliki tugas yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya hep tah tih yang tujuannya untuk menentukan cepat atau lambatnya tempo gerakan seiring dengan dendang atau Gurindam. Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan seirama. Biasanya dalam satu group Randai memiliki satu panggoreh yang dipercayai oleh seluruh anggota tim, tetapi bisa digantikan oleh rekan tim lainya apabila panggoreh sebelumnya kelelahan, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang. sumber Wikipedia16. Sipak Rago Sepak ragaSepak raga bahasa Minangkabau sipak rago adalah salah satu permainan tradisional yang berkembang di wilayah Minangkabau. Permainan ini dimainkan oleh lima sampai sepuluh orang dengan cara membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, di mana bola raga tersebut dimainkan dengan kaki dan teknik-teknik tertentu sehingga bola tersebut berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah. Bola raga terbuat dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam menggunakan utama sepak raga dengan sepak takraw terletak pada penggunaan jaring net yang ditemui pada sepak takraw, tetapi tidak dipakai pada sepak zaman dahulu permainan sepak raga dilakukan oleh para pemuda di kampung-kampung pada sore hari untuk mengisi waktu luang dan sebagai sarana hiburan. Tidak ada penilaian yang baku pada permainan ini, karena permainan ini tidak dipertandingkan. Yang ada hanya penilaian pada kemahiran pemain dalam memainkan bola supaya tidak jatuh ke ini sekarang masih dapat dijumpai di daerah pinggiran kota Padang dan juga daerah-daerah lain di Sumatra Barat, akan tetapi di wilayah perkotaan sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Akhir-akhir ini, permainan sepak raga sudah mulai diperlombakan dan sudah banyak grup-grup sepak raga yang mulai Sipak TekongSepak tekong atau sipak tekong adalah permainan tradisional yang berasal dari Sumatra Barat. Sepak tekong adalah bahasa Minang dimana sepak berarti menendang atau menyipak dan tekong adalah ini menggunakan peralatan yang mudah didapat dan dibuat oleh anak-anak yaitu dengan memanfaatkan kaleng bekas. Kedalam kaleng bekas tersebut dimasukkan batu-batu kecil, lalu kaleng ditutup dengan dengan cara memukul-mukul bagian mulut kaleng. Apabila kaleng digoyang-goyang maka akan menimbulkan bunyi gaduh akibat pergeseran batu-batu dengan kalengPermainan sepak tekong ini lebih didominasi oleh anak laki-laki daripada anak perempuan, dengan jumlah pemain lima orang atau permainan dimulai terlebih dahulu para pemain akan bersuit untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga tekong, dan pemain lainnya akan bersembunyi disekitar atau tidak terlalu jauh dari tekong. Tekong ditempatkan dalam sebuah garis lingkaran. Si penjaga tekong sambil menginjak tekong dengan menutup mata dengan kedua telapak tangannya sambil meneriakkan "alaaaah" bahasa Minang sudah dan "aluuuun" bahasa Minang belum. Apabila ada yang menyatakan sudah, maka penjaga tekong mulai mencari dimana arah suara pemain. Jika ada yang dapat maka ia akan menjadi penjaga tekong berikutnya. Namun apabila yang dapat bisa menyipak tekong dengan jauh, maka ia akan memiliki waktu untuk kembali permainan ini mereka yang sering menjaga tekong adalah yang kalah. Bagi yang tidak pernah menjaga tekong maka ia adalah pemenangnya. sumber Wikipedia18. Suruak lidi Sembunyi lidiPermainan suruak lidi adalah salah satu permainan anak anak sumbar yang dilakukan sambil jongkok dengan tanah dan lidi sebagai alat permainannya. Permainan ini sangat sederhana yang dimainkan layknya mancik-mancik tapi versi lidinya, lidi yang di kendalikan oleh manusia maksudnya. Sumber .