Kamar pondok pesantren Gontor memang berbeda dengan pesantren-pesantren modern yang kini banyak berkembang, apalagi dengan boarding school yang mewah-mewah. Tapi banyak sekali yang penasaran. Oleh sebab itu kami akan menceritakan bagaimana keadaan atau suasana kamar santri pesantren Gontor Ponorogo. Kami pernah nyantri di sana selama beberapa tahun. Penjelasan kami lebih kepada pengalaman. Kondisi Kamar Santri Pesantren GontorFasilitas di Kamar Pondok Pesantren GontorSuasana di Kamar Santri Pendidikan dari Kamar Kondisi Kamar Santri Pesantren Gontor Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak tentu luasnya. Tergantung desain gedung. Ada yang seperti aula, ada juga yang kecil hanya ukuran sekitar 4 x 7. Tapi rata-rata kalau pengalaman kami sekitar 5 x 8. Ada yang lebih besar. Keadaannya adalah ruang kosong. Sama sekali tidak ada apa-apa. Hanya pintu dan jendelanya lebar. Biasanya ada teralis besi, kalau di bagian belakang. Jadi kalau dibuka udara yang masuk sangat terasa. Barulah nati di kamar kosong ini ada almari santri dengan lebar sekitar 40 dengan tinggi meter. Jadi masing-masing dapat satu almari mini ini yang ditata dekat dengan dinding. Dengan luas kamar sekitar 40 meter persegi, biasanya diisi oleh 15 santri. Cukup ramai, jadi seru sekali berada satu kamar. Bersama-sama. Anggota kamar tidak ditentukan berdasarkan daerah, atau kelas. Semua dicampur menjadi satu. Nantinya santri akan tinggal di satu kamar ini selama satu semester. Melewati itu akan pindah lagi ke kamar yang lain dengan anggota yang berbeda-beda lagi. Selalu seperti itu. Sehingga teman santri Gontor sangat banyak. Fasilitas di Kamar Pondok Pesantren Gontor Yang paling banyak ditanyakan adalah, bagaimana mereka tidur? Di kamar ini tidak tersedia ranjang tingkat seperti pesantren-pesantren lainnya. Apalagi kamar mandi di dalam. Tidak ada. Untuk tidur menggunakan kasur lantai dengan tebal sekitar 15 cm. Tapi kasur tersebut hanya diletakkan di waktu malam saja, di waktu tidur. Selebihnya ditumpuk di sudut ruangan. Sehingga ruang kamar bisa untuk bergerak bebas. Dan memang ada aturan tidak boleh membentangkan kasur selain waktu tidur di malam hari. Juga ada aturan tidak boleh tidur selain malam hari. Kecuali hari libur atau memang sedang sakit. Suasana di Kamar Santri Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak selalu ditempati santri. Kalau waktu belajar di kelas kosong. Kalau waktu pagi, sore, hanya beberapa, bergantian, ada yang makan di dapur, ada yang sedang mandi. Mengaji Quran juga tidak di kamar, tapi di masjid atau depan asrama bersama-sama. Berjejer. Ketika itu kamar akan kosong. Pintu-pintu almari juga sudah pasti harus ditutup rapat. Waktu di mana semua santri berada di kamar lengkap adalah di malam hari. Sebelum masuk kamar akan diabsen satu persatu. Sehingga lengkap. Ketika itulah piket kamar akan merapikan kasur untuk bersiap tidur. Jadi selepas absen langsung rebahan. Selain santri, di dalam kamar ada yang namanya mudabbir, atau pendamping. Biasanya berjumlah 3. Intinya rasionya satu berbanding lima. Satu mudabbir memegang lima santri. Sehingga akan diawasi dengan baik. Mereka yang membangunkan, bahkan kalau malam hari ada yang belum tidur akan diminta untuk tidur. Di Gontor segala sesuatu adalah pendidikan. Begitu juga di kamar. Ada beberapa aspek pendidikan yang ditanamkan pada santri. Pertama belajar sosialisasi. Karena santrinya tidak berasal dari satu daerah, belajar menghadapi beragam karakter selama satu semester. Santri juga menjadi keluarga. Karena mereka akan merasakan hidup satu kamar bersama. Bahkan kalau ada yang sakit temannya yang mengambilkan makan, juga yang mengantar ke klinik. Sisi lain adalah organisasi. Setiap orang akan mendapatkan jabatan, mulai dari ketua kamar, sektretaris. Sampai tugas piket harian. Bahkan jadwal menjadi imam shalat dan adzan. Karena shalat subuh, dhuhur, ashar, dan isya memang di kamar. Sudah dikondisikan untuk pendidikan santri. Berikutnya adalah aspek pendidikan kehidupan. Kamar Pondok Pesantren Gontor yang sederhana mengajarkan kepada santri untuk hidup jauh dari kemewahan, bahkan lebih cenderung terbiasa hidup seadanya. Ini adalah pendidikan kepemimpinan. Terakhir santri di kamar melukiskan ceritanya masing-masing. Karena terkadang dihukum sama-sama bersama teman satu kamar. Terkadang ada orang tua yang datang, nantinya membagi makanan bersama-sama. Atau bahkan diajak makan bersama orang tuanya. Pokoknya senang susah sama-sama. Begitulah kamar pondok pesantren Gontor. Bagi yang nyantri di sini, pasti ingat teman satu kamarnya dan bagaimana menjadi saudara hingga selepas hidup di pesantren. Post Views
Para santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ngawi, Jawa Timur Dio Ngawi - Menjadi tempat tinggal dari banyak orang, pondok pesantren menjadi salah satu tempat di mana penyakit mudah untuk menular. Maka dari itu, ada cara bagi pengelola Pondok Modern Darussalam Gontor Putri di Ngawi, Jawa Timur untuk mencegah masalah kesehatan terjadi. Direktur Ponpes Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 Ustad Dr. KH Fairuz Subakir Ahmad mereka memiliki organisasi pelajar dengan bagian kesehatan yang kerap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Ngawi. "Bagian kesehatan bertanggung jawab kepada seluruh santri, sampai tingkat kamar dan kamar mandi, jemuran, semuanya dan selalu kerja sama dengan Dinas Kesehatan," kata Fairuz di Ngawi, Jawa Timur, ditulis Rabu 27/11/2019. Ditemui pada Kamis pekan lalu, Fairuz mengatakan bahwa pihak pesantren bekerja sama dengan puskesmas juga sering memberikan edukasi kepada para santriwati terkait Juga Video Menarik Berikut IniSebuah foto beberapa wanita bercadar dengan berpose dua jari menjadi perbincangan di media Dilanda TuberkulosisPonpes Modern Darussalam Gontor Putri, Ngawi, Jawa Timur Dio PrasastiFairuz mengatakan, ada beberapa masalah kesehatan yang sempat dialami para santriwati di pondok pesantren tersebut. Dua yang paling parah adalah hepatitis dan tuberkulosis. "Dulu hepatitis tapi cepat ditangani kemudian semua santri kita skrining dan libur total. Yang terjangkit, alhamdulillah bisa kita tangani," kata Fairuz. Dia mengatakan pada 2018 sempat ada seorang santriwati yang terkena tuberkulosis. Di 2019, seorang mahasiswi juga mengalami masalah tersebut. Namun, keduanya merupakan bawaan dari rumah dan berhasil diobati hingga selesai. Selain itu, mereka juga sempat meliburkan para santri dari kegiatan belajar mengajar untuk melokalisasi penyakit dan mencegah penularan. "Salah satu syarat masuk ke Gontor memang kami tidak mengizinkan santri yang mempunyai potensi sakit menular."Kader dan Balai KesehatanBalai Kesehatan Santri Masyarakat di Ponpes Modern Darussalam Gontor Putri, Ngawi, Jawa Timur Dio PrasastiTerkait fasilitas kesehatan, pesantren juga memiliki Balai Kesehatan Santri Masyarakat BKSM. Di sana ada 15 kamar rawat inap, satu ruang isolasi, dengan dua dokter dan satu dokter gigi. "Insya Allah kalau kami tidak mampu selalu bekerja sama dengan beberapa rumah sakit dan puskesmas. Insya Allah ke depan kami akan memberikan klinik pratama dan mudah-mudahan didukung oleh pak menteri Menteri Kesehatan Terawan," kata Fairuz. Salah satu kader TB di BKSM Farah Afifah, mengatakan bahwa mereka membantu menjaga kesehatan santriwati yang ada di ponpes tersebut. "Kalau mereka sedang sakit, kami yang terjun pertama kali," kata Farah. Selain itu, kader kesehatan dari BKSM juga melakukan penyuluhan bagi para santri. Baik soal penyakit kulit, flu dan batuk, hingga soal nutrisi. Salah satu penyakit yang paling ditakutkan adalah tuberkulosis atau sering disingkat TB atau TBC. Untuk itu, Farah mengatakan mereka juga kerap melakukan edukasi kepada para santriwati soal penyakit ini. "Sosialisasi memberikan edukasi soal penting menjaga badan mereka. Kami juga menanamkan kepada mereka kalau TBC ini bisa ditangani, bisa diobati sampai tuntas," kata Farah.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sudah lebih dari tiga dekade berdiri. Berjarak sekitar 100 km dari Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG Putra Kampus 1 Ponorogo, kampus putri 1 ini mulai dibuka oleh Pimpinan PMDG pada tahun ajaran 1410-1411 H. Menengok kembali sejarah awal berdirinya PMDG, jauh sebelum PMDG Putri Sambirejo, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur berdiri, penerimaan santri putri sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Pondok Gontor Baru dirintis. Saudara sulung KH Imam Zarkasyi dan KH Zainuddin Fannani, yaitu KH Ahmad Sahal, melalui program pendidikan yang dirintisnya, baik santri putra maupun putri seluruhnya diterima untuk belajar di Pondok Gontor. Pada masa awal berdirinya PMDG, penyadaran terhadap pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama menjadi tujuan utama KH Ahmad Sahal mendirikan Tarbiyatul Athfal pada tahun kesungguhan, kesabaran dan keikhlasan Kiai Ahmad Sahal, perkembangan demi perkembangan mulai menampakkan hasil. Pada tiga tahun pertama berdirinya Tarbiyatul Athfal, misalnya, para santri yang belajar mencapai 300 orang. Perkembangan selanjutnya terlihat ketika Pondok Gontor Baru berusia tujuh tahun, jumlah santrinya mencapai 500 santri putra dan putri. Selain itu jika pada masa awal berdirinya, Tarbiyatul Athfal masih terbatas pada aktivitas mengumpulkan anak-anak desa untuk mengajari mereka tentang cara membersihkan diri dan menutup aurat, dalam satu dasawarsa kemudian lembaga ini berhasil mencetak para kader Muslim dan mubaligh yang tersebar di sekitar ditangani para kader yang telah disiapkan secara khusus melalui kursus pengaderan, cabang-cabang Tarbiyatul Athfal mulai berdiri di desa-desa sekitar Gontor. Di samping membantu pendirian madrasah-madrasah Tarbiyatul Athfal, mutu Tarbiyatul Athfal di Gontor juga ditingkatkan agar lulusannya memiliki kemampuan yang memadai untuk ikut berkiprah membina beberapa Tarbiyatul Athfal cabang yang ada. Untuk itu pada tahun 1932 dibukalah jenjang pendidikan di atas Tarbiyatul Athfal yang diberi nama Sullamul Mutaâallimin. Kehadiran Tarbiyatul Athfal dan Sullamul Mutaâallimin telah menggugah masyarakat untuk Imam Zarkasyi, adik KH Ahmad Sahal, sekembalinya dari menuntut ilmu di berbagai pesantren dan lembaga pendidikan di Jawa dan Sumatera, pada tahun 1935 mulai ikut membenahi pendidikan di Pondok Gontor. Pada peringatan â10 Tahun Pondok Gontorâ, tercetus nama baru untuk Pondok Gontor, yakni Pondok Modern Gontor. Kata âmodernâ ini sebutan dari masyarakat yang kemudian melekat pada Pondok Gontor yang nama aslinya âDarussalamâ yang berarti âKampung Damaiâ.Acara kesyukuran 10 tahun ini menjadi makin sempurna dengan diikrarkannya pembukaan program pendidikan baru setingkat Tsanawiyah dan Aliyah yang diberi nama Kulliyatul Muâallimin al-Islamiyyah KMI pada 5 Syawwal 1355 H 19 Desember 1936. Program pendidikan baru ini ditangani oleh KH Imam Zarkasyi, yang pernah memimpin sekolah serupa di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Bersamaan dengan itu, program pendidikan untuk santri putri sementara ditiadakan hingga kampus putri yang lokasinya terpisah jarak 100 km dari PMDG kampus putra 1 berhasil satu guru PMDG yang pernah ikut serta dalam proses pembangunan PMDG putri, Ustadz Noor Syahid MPd, menjelaskan Gontor sama sekali tidak menolak santri putri. Jauh sebelum PMDG putri kampus 1 Mantingan, berdiri, sebenarnya PMDG sejak masa awal berdirinya sudah menerima santri putri pada tahun 1926-1936, yakni ketika PMDG masih menggunakan Tarbiyatul Athfal TA sebagai program Gontor Putri berdiri atas cita-cita Trimurti Pendiri Pondok Modern Gontor yang diwasiatkan pada generasi penerus. âSebelum KMI yaitu ketika masih TA, di Gontor sudah ada santri putri. Setelah diganti menjadi KMI, santri putri sementara waktu diliburkan, hingga kampus putri yang jaraknya 100 km dari Pondok Gontor Putra didirikan. Setelah 54 tahun, akhirnya program pendidikan untuk santri putri dibuka di Mantingan, Ngawi,â ungkapnya kepada Majalah tahun 1990-an, saat kepemimpinan PMDG beralih ke generasi kedua, yaitu di bawah kepemimpinan KH Shoiman Lukmanul Hakim, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, dan KH Hasan Abdullah Sahal, eksistensi PMDG terus berkembang. Pada tahun 1990 misalnya secara bertahap pembangunan Pondok Cabang Gontor mulai dilakukan. Salah satunya dilakukan dengan mendirikan PMDG Putri kampus 1 di tanah wakaf dari keluarga besar H Anwar Shodiq di daerah Mantingan, Ngawi, Jawa lokasi tersebut rencananya digunakan untuk Fakultas Syariah Institut Pendidikan Darussalam sekarang Universitas Darussalam. Setelah beberapa kali musyawarah akhirnya diputuskan lokasi itu untuk pondok putri yang dibuka pada tahun 1990. Pendirian pondok putri ini juga didukung oleh usulan dari peserta silaturrahim Kiai Alumni PMDG dalam sidangnya pada Muharram 1410, dan usulan Musyawarah Besar Mubes IKPM V di PMDG pada 16-17 Rabiul Tsani mempersiapkannya diadakanlah beberapa kegiatan, antara lain pembangunan gedung sejak 26 September 1988, penyelenggaraan pesantren kilat bekerjasama dengan Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat PLMPM bagi para siswa SLTP/SLTA pada 24-31 Desember 1989, penetapan Direktur Kulliyatul Muâallimat al-Islamiyyah KMI, para pendidik dan pengajarnya, pengadaan Pesantren Ramadhan Khusus Putri pada 1410, dan yang terakhir pembukaan pendaftaran santri baru pada Syawwal PMDG Putri sepenuhnya mengacu pada sistem pendidikan KMI PMDG Putra; baik dalam jenjang pendidikan maupun kurikulumnya, demikian pula dengan aktivitas dan program-programnya dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita shalihah. Di luar kelas, santriwati mendapat bimbingan, pengajaran, dan pengembangan diri secara intensif oleh Pengasuhan Santriwati yang bertanggung jawab menangani berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang meliputi keorganisasian, kepramukaan, bahasa, disiplin, olahraga, keterampilan, kesenian, akhlak, ibadah, nisaiyat, dan berbagai aktivitas keputrian aktivitas ini, dengan beberapa modifikasi dan inovasi, juga mengacu pada aktivitas yang diselenggarakan Pengasuhan Santri di PMDG yang tentu saja dengan beberapa penyesuaian untuk santri putri. Tepat pada 10 Syawwal 1410 5 Mei 1990 pendaftaran santriwati baru KMI PMDG Putri dibuka. Di awal berdirinya PMDG Putri menerima 298 siswi dari 308 pendaftar dan melibatkan 18 tenaga pengajar yang sekaligus berfungsi sebagai pengasuh dan pembimbing di dalam asrama. Baru kemudian pada 6 Dzulqaâdah 1410 31 Mei 1990, PMDG Putri diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H Munawir Syadzali perkembangan selanjutnya kebutuhan untuk asrama dan kelas terus meningkat seiring jumlah santriwati yang terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Kini, selain di Ngawi, kampus PMDG Putri juga ada di Kediri, Konawe Selatan, Poso, Lampung Timur, dan Riau. Hingga tahun 2021, selain terdapat kampus Universitas Darussalam Gontor di Siman, Ponorogo, Jawa Timur, dan kampus Pascasarjana Putri Universitas Darussalam Gontor di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, PMDG memiliki 20 Pondok Cabang 12 Pondok Cabang Putra dan 8 Pondok Cabang Putri.âHingga September 2021 jumlah santriwati yang belajar di PMDG Putri 1 sebanyak siswi, PMDG Putri 2 ada siswi, PMDG Putri 3 ada putri, PMDG Putri 4 ada 535 siswi, PMDG Putri 5 ada putri, PMDG putri 6 ada 295 siswi, PMDG Putri 7 ada siswi, PMDG Putri 8 ada 472 siswi,â beber Ustadz Noor Syahid. []Saatpertama kali masuk ke Pondok Pesantren Gontor, santri putra wajib membayarkan biaya administrasi sebesar Rp 6.142.000. Di dalam biaya administrasi tersebut sudah mencakup beberapa komponen seperti di bawah ini. Biaya Ponpes Putri Kegiatan di Gontor Putri menjadi topik yang hangat diperbincangkan para wali santri. Terutama karena aktivitas padat yang dimilikinya. Dari pagi hingga malam hari. Nah, oleh karena itu kami akan mengupas apa saja kegiatan di Gontor Putri dari bangun tidur sampai kembali tidur lagi. Kami kupas berdasarkan pengalaman kami berada di pesantren di Ngawi tersebut. Kegiatan harian santri diawali dengan bangun pukul 3 pagi. Memulai hari dengan sholat tahajjud sendiri ataupun bersama teman-teman dan pengurus rayon. Kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah di masjid. Masih dalam balutan syahdu setelah subuh, suara-suara para santriwati mulai menggema seantero pondok melafalkan kalam-kalam ilahi, menghafalkan al-qurâannya masing-masing yang dibimbing oleh pengurus rayon atau pun wali kelas. Tiga puluh menit sebelum jam 6, masih ada kegiatan lainnya, yakni biasa diisi dengan ilqoâ mufradat kosakata bahasa atau di hari lain selasa / jumat muhadasah latihan berbicara dengan bahasa arab â inggris. Tepat pukul 6 pagi, adalah jam-jam yang sangat krusial bagi santriwati putri. Waktu untuk MCK dan juga sarapan pagi. Para santriwati harus ke kamar mandi yang jumlahnya sangat banyak, dan antri ingin lebih dahulu mandi. Kegiatan di Gontor Putri pada aspek ini cukup menarik. Mulai dari kebiasaan ângebookingâ kamar mandi dengan peralatan mandi pribadi, tapi batang hidung si empunya tidak juga nongol-nongol masuk kamar mandi. Ada juga yang tiba-tiba ânyelakâ, atau bahkan mandi berlama-lama. Maklum, santriwati putri punya peralatan mandi yang komplit sekali jika dibandingkan santri putra. Akibat kegaduhan yang umum terjadi di kamar mandi ini, rata-rata para santriwati mengakalinya dengan mengambil nasi dan lauk pauk dahulu di dapur, baru lanjut pergi ke kamar mandi. Jadi menjadi seorang santriwati memang harus belajar managemen waktu sendiri. Mungkin bisa mandi sebelum subuh, atau tidak tidur setelah subuh dan langsung mandi. Kegiatan di Gontor Putri sudah diatur setiap Kegiatan belajar pun dimulai dari pukul pagi sampai pukul siang, yang tentunya diselingi dengan istirahat pada pukul 9. Dan dilanjutkan dengan sholat dzuhur, makan siang, dan santriwati kembali ke kelas melanjutkan pelajaran sore. Baca JugaAliran Pesantren Gontor. Nu atau Muhammadiyah?Biaya Masuk Gontor dan Proses Seleksinya. Kegiatan Sore Hari Dari pagi hari hingga siang hari, santriwati disibukkan dengan kegiatan belajar â mengajar, sedangkan di sore hari, kegiatan di Gontor Putri cukup berbeda, ada kegiatan khusus. Yakni tadabbur al qurâan. Jika di waktu subuh mereka menghafal, maka di waktu petang secara khusus para santriwati membaca terjemah al qurâan dan belajar mentadabburi isi / kandungan yang ada di dalamnya. Selesai kegiatan tadabbur al qurâan inilah para santriwati memiliki waktu yang cukup senggang. Jika ada pakaian kotor, ada waktu untuk mencuci, jika mempunyai hukuman membersihkan rayon, maka waktu ini bisa digunakan untuk mengerjakan hukuman. Atau jika ingin sekedar berleha-leha saja, jajan di kantin adalah pilihan yang paling pas. Di waktu sore sering kali diadakan perlombaan atau kegiatan ekstrakulikuler macam-macam. Dari tapak suci, menjahit, menari, dsb. Ini untuk meningkatkan minat dan bakat santri. Nah, ketika syair abu nawas mulai terdengar dari speaker masjid, itu berarti sudah pukul 5 sore. Waktu favorit semua santri menunggu adzan magrib sambil mengaji di serambi masjid. Apalagi ketika hari senin / kamis, banyak santriwati yang puasa, dan pastinya ada banyak makanan pembuka yang bisa diminta sedikit-sedikit dengan teman di samping. Huah kegiatan di Gontor Putri cukup seru. Malam di Pondok Pesantren Gontor Putri Hari beranjak malam, para santriwati sholat maghrib berjamaah dan kemudian dilanjutkan dengan isyrof kumpul bersama pembimbing rayon / ustadzah pondok, acara kumpul-kumpul ini biasanya membahas banyak hal. Mulai dari sesi curhat hingga tahkim pemberian hukuman kepada para pelanggar bahasa atau keamanan pondok. Di sinilah disiplin ditegakkan dengan teguh. Setelah itu makan malam, sholat isya berjamaah, dan belajar malam. Yaitu belajar di kelas masing-masing, untuk mengulang pelajaran pagi. Bisa bersama guru, kelompok teman-teman, atau metode belajar lainnya. Sebagai penutup hari, akan selalu ada absen malam. Dan semua santriwati harus ada di dalam kamarnya. Sholat hajat, doâa bersama, dan santriwati bisa istirahat malam. Sedangkan mereka yang jaga malam harus berkumpul di bagian keamanan untuk mendapatkan bagian posko yang harus di jaga selama semalam. Entah berjaga di gerbang, rayon, kantor administrasi, atau tempat-tempat yang lain. Demikianlah, kegiatan di Gontor Putri setiap harinya. Kegiatan harian ini bisa saja berubah sewaktu-waktu, menyesuaikan dengan agenda tahunan Gontor. Seperti pertemuan istimewa, lomba, perkemahan, dan lain sebagainya. Website resmi Gontor Putri bisa dikunjungi di link ini. Post Views .